Tiang Pondasi Rumah 2 Lantai
Ukuran Besi pada Pondasi Rumah
Pondasi merupakan bagian rumah yang sangat penting keberadaannya. Dengan pondasi yang kuat, maka keseluruhan rumah bisa dijamin akan lebih kuat dan kokoh.
Sayangnya, banyak orang yang menyepelekan struktur pondasi rumah, terutama dari segi tulangan besinya. Banyak yang lebih tertarik dan memilih menggunakan ukuran tulangan besi yang kualitasnya di bawah standar hanya karena harganya yang lebih murah.
Padahal, pembuatan struktur pondasi menggunakan ukuran besi yang kualitasnya di bawah standar dinilai memiliki resiko tinggi. Untuk meminimalisasi resiko, pembuatan pondasi harus menggunakan ukuran besi yang sesuai.
Selain itu, Perlu juga membedakan pondasi rumah 2 lantai dengan rumah yang hanya terdiri dari 1 lantai saja. Jika dilihat dari sisi pondasi, bangunan rumah 2 lantai dengan rumah 1 lantai jelas memiliki perbedaan.
Rumah dengan 2 lantai menopang beban yang lebih berat jika dibandingkan dengan rumah yang hanya memiliki 1 lantai. Jika rumah 1 lantai bisa menggunakan pondasi batu kali atau batu belah biasa, maka rumah dengan 2 lantai tidak cukup hanya dengan menggunakan batu kali, melainkan harus mengkombinasikan dengan footplat yang menggunakan besi untuk menahan beban lantai 2.
Ukuran besi yang diperlukan untuk pondasi rumah 2 lantai biasanya yang memiliki diameter 12 mm.
Ukuran ini sudah cukup kuat untuk membuat pondasi besi tulangan. Bentang kolom antar tiang biasanya memiliki jarak standar sekitar 3 hingga 4 meter dengan kondisi tanah yang normal atau keras.
Sedangkan, untuk bangunan 1 lantai cukup menggunakan ukuran besi berdiameter 10 mm untuk pondasinya. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah membangun rumah dengan 2 lantai maupun 1 lantai harus betul-betul memperhatikan dan memperhitungkan kualitas dan ukuran material yang digunakan agar bangunan bisa kokoh dan kuat berdiri dengan topangan yang sesuai.
Jika pemilihan ukuran besi salah, resikonya cukup besar terhadap bangunan rumah, baik itu membangun rumah untuk 2 lantai maupun yang hanya 1 lantai.
Ukuran Besi untuk Dak Lantai
Nah, jika ingin membangun rumah 2 lantai yang juga penting diperhatikan bukan hanya dari segi pondasi ataupun tulangannya saja, melainkan juga cor dak lantainya.
Untuk cor dak beton lantai 2, sebetulnya bebas dalam penggunaan ukuran besinya. Namun, yang harus dibedakan adalah jarak pemasangannya. Sebab, pemasangan dak cor beton ini berkaitan dengan fungsi lantai 2 yang akan dibuat. Artinya, diameter dan jaraknya menyesuaikan dengan beban pada fungsi lantai 2.
Jika hanya digunakan untuk beban normal, tidak perlu terlalu tebal, ukuran 12 cm cukup. Namun, jika digunakan untuk beban berat, harus lebih dari 12 cm tergantung dari penggunaannya.
Kami akan menjelaskan spesifikasi cor dak lantai 2 yang penggunaannya hanya untuk penggunaan normal, misalnya ruang kamar, ruang keluarga, dan sebagainya.
Ada beberapa ukuran besi yang bisa dipilih untuk penggunaan dak normal ini, yaitu sebagai berikut:
Ukuran-ukuran yang disebutkan di atas bukan ditentukan dengan pehitungan asal, melainkan dengan perhitungan luasan besi dalam 1 m.
Biasanya pihak kontraktor atau desainer sudah memperhitungkan hal ini sebelum melakukan pembangunan rumah. Sehingga, daya topang cor beton terhadap rumah menjadi sesuai dan rumah lebih kokoh dan kuat.
Demikianlah beberapa pilihan ukuran besi yang bisa digunakan untuk cor beton, mulai dari struktur pondasi, tiang, hingga dak beton untuk rumah dengan lantai tingkat. Dengan informasi yang telah kami sampaikan, kita juga bisa menggunakan diameter ukuran yang lebih besar lagi dan sesuai dengan kebutuhan pembangunan rumah dengan megkonversikan rumusan jarak pemasangan yang benar.
Cara mengetahui ukuran besi untuk tiang rumah 2 lantai tidaklah terlalu sulit. Rumah bertingkat saat ini sudah dengan gampang kita temui. Dengan tambahan space secara vertikal, maka rumah akan bisa menampung lebih banyak penghuni dan juga barang. Ini juga bisa menjadi alternatif bagi yang menginginkan rumah tidak terlalu lebar namun masih memiliki banyak ruang.
Dalam proses konstruksinya, dibutuhkan perhitungan dan juga perencanaan yang matang demi menghasilkan bangunan yang tidak hanya kokoh, namun juga aman dan nyaman untuk dihuni. Salah satu bagian penting adalah pada kolom atau tiang rumah. Tidak boleh ada hitungan yang asal bagi bagian ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan informasi mengenai cara mengetahui ukuran besi tiang untuk rumah 2 lantai. Yuk mari kita lihat.
Membangun rumah merupakan impian banyak yang sebisa mungkin diwujudkan. Apalagi, memiliki rumah yang nyaman dan aman, tentu banyak orang menginginkannya.
Bicara soal keamanan, rumah bukan hanya perlu dilihat keamanan dari sisi lingkungan saja, melainkan juga dari struktur bangunan rumah. Rumah dengan pondasi dan struktur bangunan yang terukur dan terhitung dengan cermat merupakan sebuah keharusan. Sebab, struktur bangunan yang terukur dan terhitung dengan cermat akan menghasilkan bangunan yang kokoh dan kuat. Sehingga, bangunan rumah tidak mudah mengalami kerusakan di sana-sini.
Secara umum, bagian-bagian bangunan rumah terdiri dari rangka pondasi rangka, kuda-kuda, dan atap. Untuk menahan seluruh material yang berdiri di atas lahan hingga ke atap, diperlukan struktur bangunan yang kuat agar rumah dapat berdiri kokoh. Oleh karenanya, diperlukan teknik pengecoran menggunakan besi beton agar terjamin kekuatannya.
Penggunaan besi beton pada bangunan rumah dimulai dari yang paling dasar, yaitu balok pengikat yang berfungsi untuk meratakan beban pada masing-masing kolom tiang dan untuk menjaga agar dinding tetap kokoh.
Nah, berikut ini kami akan memberikan beberapa informasi terkait ukuran besi beton yang bisa digunakan untuk menjadi penopang berdirinya rumah. Sebab, ukuran besi beton unutk struktur bangunan rumah tidak bisa sembarangan ukur dan pasang.
Berikut informasinya dimulai dari ukuran besi untuk pondasi...
Pondasi Tiang Bor / Bore Pile
Pondasi bore pile, sering digunakan untuk bangunan bertingkat, memiliki kedalaman tanah yang mencapai dua hingga dua puluh meter. Prosesnya melibatkan mesin bor untuk mencapai kedalaman tertentu, kemudian menanam tulang besi dan menuangkan beton. Cocok digunakan di area terbatas atau di antara bangunan yang berhimpit.
Sumber: pinterest.com
Pondasi cakar ayam dengan bahan konstruksi jenis batu kali dikenal efektif untuk menopang beban bangunan bertingkat. Konstruksinya melibatkan beton bertulang dengan kedalaman antara 120 cm hingga 2 meter. Cocok digunakan pada tanah labil dan daerah rawan bencana alam. Plat beton tebal sekitar 10-20 cm, sementara pipa buis beton berdiameter 120 cm dan ketebalan 8 cm, dengan panjang 150-250 cm.
Baca juga: Apa Itu Kolom? Kenali Fungsi, Jenis, dan Materi Penyusunnya
Sumber: sarjanasipil.my.id
Pondasi menerus memiliki bentuk yang konstruksi yang memanjang sepanjang bangunan, hal ini berguna untuk memastikan distribusi beban secara merata. Dengan penampang berbentuk trapesium, lebar pondasinya cukup 70-120 cm untuk bangunan dua lantai. Penerapannya diperlukan untuk meningkatkan kekokohan bangunan dan ketahanan terhadap gempa.
Pondasi batu kali dapat menjadi pilihan untuk rumah dua lantai dengan desain kekinian. Digunakan pada tanah yang baik, kedalaman umumnya antara 60 hingga 80 cm. Material yang dibutuhkan termasuk batu kali, pasir, semen, dan pencampuran dengan jenis pondasi dangkal untuk meningkatkan kekokohan.
Pondasi Strauss Pile terkenal kokoh untuk bangunan dua lantai atau lebih dengan menumpu pada tanah dan terbukti efisien dari segi biaya. Menggunakan tulang besi dan beton, jenis pondasi ini memberikan solusi yang ekonomis dan efisien.
Pondasi tiang Franki, dicor di tempat dengan ujung bawah diperbesar, menggabungkan kekokohan tiang bor dan tiang pancang. Menjadi pilihan kokoh untuk rumah tumbuh atau hunian jangka panjang, dengan pembuatan yang relatif ekonomis.
Pondasi tiang injeksi, digunakan sebagai tambahan untuk mencegah kebocoran pada bangunan. Efektif untuk menahan pergerakan dan kerentanannya terhadap kebocoran beton. Injeksi hidrolik diterapkan untuk memperkuat pondasi secara cepat dan efektif.
Pondasi menjadi elemen krusial dalam konstruksi bangunan, bertanggung jawab menopang beban dari dasar hingga puncak bangunan, menjaga kestabilan dan kekokohan struktur. Pemilihan pondasi yang tepat menjadi faktor penting, karena kesalahan dalam pemilihan dapat mengurangi ketahanan bangunan, menyebabkan keretakan, bahkan potensi keruntuhan.
Pemilihan pondasi untuk rumah berlantai dua memerlukan pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor tersebut. Jenis pondasi seperti tapak, tiang pancang, bore pile, cakar ayam, menerus, batu kali, Strauss Pile, tiang Franki, dan tiang injeksi masing-masing memiliki keunggulan dan kecocokan sesuai kondisi dan kebutuhan bangunan.
Sangat penting untuk memilih jenis pondasi yang tepat sesuai bangunan yang akan dikerjakan, demi mendapatkan pondasi yang kuat dan kokoh. Tak hanya soal kekuatan pondasi, pastikan juga menggunakan material terbaik yang berkualitas dan ramah lingkungan, seperti baja ringan dari BLKP. Hadir dengan berbagai pilihan produk Material baja ringan yang sudah berstandar SNI, ISO 9001-2015, dau berbagai uji lab baja ringan dari lembaga sertifikasi ternama. Tertarik? Hubungi Kami. Jangan lupa cek artikel menarik lainnya ya!
Bagaimana Cara Memilih Besi yang Tepat untuk Tiang Rumah?
Setelah Anda mengetahui bagaimana cara menghitung ukuran besi untuk tiang rumah dengan tinggi 1 lantai, maka selanjutnya akan ada tips menarik yang penting untuk disimak. Berikut ini, ada 3 tips yang perlu Anda perhatikan dalam memilih besi yang tepat untuk tiang rumah, yaitu:
Menghitung Ukuran Besi untuk Tiang Rumah 1 Lantai
Menghitung ukuran besi untuk tiang rumah 1 lantai tidaklah sulit selama Anda mengetahui ukuran dasarnya. Berapa ukuran dasar besi untuk tiang rumah 1 lantai tersebut?
Melalui artikel ini, Indosteger akan memberikan informasinya khusus bagi Anda mengenai ukuran besi yang akan digunakan untuk membuat tulangan rumah dengan tinggi 1 lantai. Selain itu, ada juga informasi menarik lainnya yang perlu Anda pahami seputar tiang rumah.
Apa Fungsi Tiang Rumah?
Perhitungan tiang rumah harus dilakukan dengan teliti dan tepat. Hal ini dikarenakan tiang rumah memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk membagi beban total rumah secara merata ke seluruh pondasi rumahi.
Anda tentu paham bahwa rumah memiliki beban berat mulai dari titik yang paling atas yaitu atap, kemudian ceiling, tembok rumah, dan lainnya. Beban tersebut harus dibagi secara merata ke seluruh pondasi agar rumah dapat berdiri dengan kokoh dan tidak mudah roboh apabila terjadi gempa bumi.
Oleh karena fungsinya yang sedemikian penting, maka Anda harus dapat mendirikan tiang rumah yang tepat, sesuai dengan perhitungan di atas. Selain itu, Anda juga harus memilih bahan material berkualitas untuk memastikan bahwa rumah yang dibangun dapat berdiri dengan kuat.
Inspirasi Desain Jendela Rumah 2 Lantai Indah Menawan
Dapatkan desain jendela rumah 2 lantai modern dan trendi dengan menggunakan tipe double-hung. Jendela ini bisa dibuka dari dua arah yakni bawah mau pun atas. Double-hung sangat pas bagi mereka yang tinggal di wilayah sejuk sehingga dapat memaksimalkan aliran udara segar untuk masuk ke rumahnya.
Model hung ini tersesan begitu vintage sehingga dapat memberikan nuansa ruang yang begitu kental oleh aksen tradisional. Selain itu hung adalah sahabat bagi ruangan yang berukuran kecil karena bentuknya yang minimalis namun menarik.
Ekspose pemandangan indah di luar ruangan dengan menghadirkan sentuhan jendela picture yang besar dan lebar. Meski terlihat serupa, dibandingkan model stationary ukuran jendela picture lebih luas serupa lukisan besar.
Jendela ini sangat cocok digunakan di lantai dua rumah karena pemandangan yang didapat akan tampak lebih maksimal. Selain itu posisi lantai dua akan membuat penghuni lebih memiliki privasi karena dalam rumah tidak langsung terlihat oleh orang-orang luar.
Jendela accent memiliki kombinasi bentuk yang unit berupa lengkungan setengah lingkaran memanjang, dengan list segitiga dan kotak-kotak. Tampilan unik ini dapat dipadukan dengan berbagai desain ruangan dan akan terlihat begitu manis menghiasi kamar lantai dua.
Hanya saja sebagaimana jendela stationary yang mati, maka jendela jenis ini tidak bisa dibuka tutup. Fungsinya jelas hanya sebagai tempat masuk sinar matahari sehingga ruangan mendapatkan pencahayaan maksimal. Sehingga jenis ini lebih cocok diaplikasikan pada ruang ber AC.
Untuk ruangan yang terhimpit oleh tembok atau bersinggungan langsung dengan lahan tetangga, jendela geser adalah pilihan terbaik. Pemilik tidak perlu mengayun pintu jendela ke arah luar mau pun ke dalam. Dengan begitu dari segi mobilitas, begitu irit dan fungsional.
Meski bisa dibilang model ini merupakan desain jendela rumah 2 lantai minimalis, namun bukan berarti tidak bisa terlihat mewah. Atmosfer yang elegan dan berkelas bisa didapat dari jendela geser dengan memadu padankannya dengan warna dan tirai yang sesuai. Nuansa ruangan akan terlihat lebih menarik dan hidup.
Bagi mereka yang suka menonton film-film jadul Tanah Air tentunya sudah tidak asing dengan jendela nako ini. Bentuknya persegi panjang dengan kaca bersirip yang bisa dibuka tutup dengan mudah.
Selain sebagai tempat meneruskan cahaya, jendela ini pun merupakan tempat masuknya udara sehingga sirkulasi dalam ruangan menjadi lancar. Biasanya jendela ini memiliki dua tipe kaca yang bisa dipilih sesuai keinginan yakni kaca bening atau kaca hitam yang gelap.
Meski tren penggunaan jendela jenis ini sudah berakhir dan terkesan jadul, namun tidak ada salahnya dipasang. Kuncinya adalah memberikan kombinasi yang sesuai sehingga kesan modern bisa didapat dari penambahan berbagai ornamen dan desain pendukung lain.
Desain jendela tingkap banyak diaplikasikan pada bangunan dengan gaya minimalis. Jendela ini memiliki engsel di bagian samping yang membuat daun jendela dapat dibuka lebar-lebar. Dengan begitu aliran angin pun bisa masuk ke dalam rumah dengan sempurna.
Jika ingin menutupnya pun sangat gampang. Di mana pengunci jendela yang kuat dan kokoh akan membuat daun jendela mampu menghalau angin dengan sempurna.
Untuk engselnya sendiri bisa dibeli dengan harga murah. Jendela ini adalah alternatif bagi mereka yang ingin memiliki hunian cantik namun minim biaya.
Tipe desain jendela rumah 2 lantai single-hug ini memang serupa dengan double-hug, hanya saja engselnya berada di sisi tengah. Sehingga menyebabkan bagian jendela yang terbuka hanya berada pada satu bagian saja, sisanya adalah kaca mati.
Harga single-hug lebih terjangkau dibanding versi double-nya. Namun meski begitu tampilannya tetap tidak kalah cantik dan bisa menyesuaikan dengan beragam tipe dan dekorasi ruang.
Engsel bentuk hopper ini ada di bagian bawah sehingga ketika dibuka, jendela akan tampak menganga ke atas. Biasanya model jenis ini dapat ditemui di garasi atau pun ruang bawah tanah. Sedangkan untuk dipasang di ruang tamu atau keluarga kurang tepat karena dinilai tidak memenuhi standar estetika.
Selain itu dikarenakan rupanya yang menghadap ke atas, jika terjadi hujan maka tetesannya dapat mengenai ruangan dan menyebabkan genangan air. Sehingga tidak mengherankan jika kusen akan cepat lapuk dan warna catnya memudar.
Ukuran Tiang Rumah dan Besi yang Digunakan
Pada sebuah bangunan rumah 2 tingkat yang memiliki model sederhana, biasanya kolom atau tiang akan berukuran 15 x 15 cm. Ukuran besi yang berfungsi sebagai tulang utama sekitar 10 mm atau 12 mm untuk struktur yang lebih kokoh. Lalu ada juga begel dengan ukuran 8 mm. Jarak antar begelnya 15 cm dengan ketebalan cor sebesar 1,5 cm dari begel yang paling luar.
Bila struktur tiang tidak sempurna, maka ini akan bisa menjadi hal kritis yang dapat menyebabkan bangunan rusak hingga roboh. Selain proses perhitungan yang tepat, kondisi tanah pun juga harus menjadi perhatian. Tanah harus bisa dan mampu menerima beban yang disalurkan menuju pondasi. Percuma jika sudah menggunakan bahan terbaik dan perhitungan yang tepat untuk membangun tiang dan struktur lainnya, tapi tanah tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Nah itulah dia ukuran besi yang bagus untuk digunakan dalam tiang rumah lantai 2. 10 mm atau 12 mm bisa menjadi pilihan yang menghasilkan tiang rumah kokoh. Perhatikan juga kualitas bahan Anda, jika kualitas tidak baik maka akan sia-sia saja.
Sesudah mengetahui ukuran besi untuk tiang rumah 2 lantai yang bagus, kini saatnya Anda cari tahu harga lem besi yang bisa membantu kegiatan konstruksi hanya di Klopmart yang tentu saja terjangkau. Tunggu apalagi, segera kunjungi website kami sekarang juga dan dapatkan berbagai promo dan informasi menarik lainnya.
Baca juga: Ukuran Besi Hollow Galvanis untuk Kebutuhan Anda
Pondasi merupakan elemen krusial dalam konstruksi bangunan, terletak di bagian paling bawah bangunan yang berfungsi untuk menopang beban dari bawah hingga ke bagian atas bangunan. Tujuannya adalah menjaga kestabilan dan kekokohan struktur bangunan.
Pemilihan pondasi yang tidak tepat dapat mengurangi ketahanan bangunan, berpotensi menyebabkan keretakan atau bahkan keruntuhan. Oleh karena itu, penting untuk memilih pondasi yang sesuai dengan jenis bangunan sebelum memulai konstruksi, terutama pada bangunan berlantai dua.
Mari kita teliti faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pondasi dan jenis pondasi yang sesuai untuk rumah berlantai dua:
Sejumlah faktor mempengaruhi keputusan ini, dan pemahaman mendalam terhadap hal-hal tersebut menjadi kunci dalam menentukan pondasi yang tepat. Berikut hal-hal yang mempengaruhi pemilihan jenis pondasi:
Pemilihan jenis pondasi harus dipertimbangkan berdasarkan karakteristik tanah dan tingkat kepadatannya. Tanah yang keras membutuhkan pondasi berukuran kecil, sementara tanah lembab memerlukan pondasi yang kuat untuk menjamin stabilitas dan daya dukung yang optimal.
Kondisi tanah menjadi faktor kunci dalam menentukan jenis pondasi dan kekuatan struktur bangunan. Sebaiknya, pilihlah lokasi pembangunan rumah di tanah yang kuat dan stabil agar dapat menghadapi potensi gempa. Untuk meningkatkan kekuatan pondasi, rumah 2 lantai seringkali menggunakan kombinasi pondasi batu kali dan pondasi cakar ayam. Meskipun demikian, terdapat kasus di mana pembangunan pondasi rumah dua lantai dapat dilakukan tanpa batu kali, tergantung pada kematangan perencanaan struktur bangunan.
Pemilihan jenis pondasi juga dipengaruhi oleh desain dan struktur bangunan. Rumah bertingkat memerlukan material bangunan yang berbeda dibandingkan rumah satu lantai. Jika menggunakan bahan bangunan berat, diperlukan penopang yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi.
Penting untuk memilih jenis pondasi yang optimal dan menggunakan material pendukung berkualitas tinggi ketika merencanakan pembangunan hunian jangka panjang yang dapat bertahan hingga puluhan tahun.
Untuk bangunan rumah dua lantai dengan luas tanah di atas 200 meter persegi, optimalnya dilakukan 2 hingga 3 titik pengujian sondir dengan jarak sekitar 15 meter. Tempatkan titik sondir pada titik pondasi atau kolom yang mendukung beban terberat guna memastikan analisis yang komprehensif.
Pondasi rumah tahan gempa sering kali menggunakan kombinasi pondasi batu kali menerus yang dapat dihubungkan dengan besi sloof. Untuk rumah dua lantai, disarankan memiliki kedalaman pondasi minimal sekitar 60 cm guna memastikan stabilitas struktural.
Penerapan pondasi menerus dianjurkan untuk meningkatkan kekokohan bangunan dan ketahanan terhadap gempa. Pendekatan ini memastikan distribusi beban yang merata, sehingga tembok rumah memiliki daya tahan terhadap keretakan.
Setelah pondasi batu kali selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat sloof pengikat dari beton. Sloof tidak hanya digunakan pada pondasi menerus, melainkan juga diterapkan pada pondasi setempat untuk memperkuat keseluruhan struktur rumah dan meningkatkan ketahanan terhadap gempa.
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Tentang Pondasi Strauss Pile: Keunggulan dan Harganya
Dalam merencanakan dan membangun rumah berlantai dua, pemilihan jenis pondasi menjadi langkah kritis untuk memastikan stabilitas dan keamanan struktural bangunan. Jenis pondasi yang dipilih tidak hanya harus mampu menopang beban bangunan, tetapi juga harus sesuai dengan karakteristik tanah, desain arsitektur, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keberlanjutan konstruksi. Berikut jenis-jenis pondasi rumah 2 lantai yang wajib Sobat BLKP ketahui:
Pondasi tapak, atau yang sering disebut foot plat, menjadi pilihan yang tepat untuk membangun rumah bertingkat. Pemasangannya umumnya dilakukan pada kedalaman 50 cm hingga 2 meter dari permukaan tanah. Namun, pada tanah keras, pondasi ini mungkin ditanam lebih dari 2 meter dengan penambahan pondasi Strauss Pile untuk meningkatkan kekuatan. Material yang digunakan melibatkan beton bertulang, batu split, pasir, semen, hingga beton, serta papan kayu sebagai bekisting.
Sumber: pinterest.com
Pondasi tiang pancang dapat digunakan untuk bangunan bertingkat, disesuaikan dengan kondisi tanah. Bentuknya menyerupai kolom dari semen atau baja dengan tekanan gravitasi yang kuat dan merata. Proses pembuatannya dianggap lebih mudah dan sederhana. Ukuran pondasi untuk rumah dua lantai dapat disesuaikan dengan kondisi tanah, memastikan distribusi tekanan yang merata untuk kekokohan struktural.
Pilih Besi dengan Label SNI
Tips pertama dalam memilih besi yang tepat untuk tiang rumah adalah carilah besi yang sudah memiliki label SNI atau Standar Nasional Indonesia. Besi dengan label SNI berarti sudah melalui pengecekan dan memenuhi standar yang telah ditentukan.
Baca Juga: Tabel Berat Besi Beton Polos dan Ulir Sesuai Ukuran